ntrQswiZ9Xz2ZXNIzUYXO9upCeKOpIdP9N5EoMzW
Bookmark

Bisnis Ikan Asin Pulau Pasaran Naik Omzet, Ditengah Covid-19.

nikayu.com - Bisnis Ikan Asin Pulau Pasaran Naik Omzet, Ditengah Covid-19. Bisnis ikan Asin nampaknya ditengah covid-19 akan mengalami kenaikan omzet hingga ratusan juta bahkan lebih, jika dilihat dari penjualan yang semakin hari meningkat mulai dari pesanan usaha rumah tangga, pesanan antar daerah hingga luar daerah Lampung banyak yang memilih membeli ikan asin dari pulau pasaran, sehingga omzet pendapatan warga pulau pasaran dari bisnis ikan asin semakin besar dan artinya perekonomian masyarakat pulau pasaran semakin baik dengan adanya peningkatan penjualan dari bisnis ikan asin.

Pulau pasaran penghasil ikan asin ini disebut sebagai penghasil ikan asin terbesar diasia yang pusatnya terletak di Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandar Lampung, provinsi Lampung. Jarak pulau pasaran dari kota Bandar Lampung tidak terlalu jauh dapat ditempuh 10 km dari pusat kota Bandar Lampung, sehingga siapa saja yang ingin berkunjung ke pulau pasaran disarankan menggunakan kendaraan roda dua karena akses ke pulau pasaran hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, jalan yang lumayan sempit membuat kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke pulau pasaran ini.

Mayoritas masyarakat pulau pasaran menggantungkan hidupnya dari bisnis ikan asin yang sudah lama dijalani hingga saat ini. Bisnis ikan asin di pulau pasaran sangat menjanjikan dan banyak sekali pesanan dari luar daerah setiap harinya bahkan untuk memenuhi pesananan antar wilayah masyarakat pulau pasaran memperkerjakanseseorang dari luar pulau untuk mempercepat proses penjualan ikan asin ke berbagai daerah luar Lampung.

Bisnis ikan asin di Pulau pasaran salah satu binis UMKM yang mengalami kenaikan omzet ditengah pandemi covid-19 dibandingkan dengan bisnis lainnya, bisnis ikan asin mampu bertahan ditengah merosotnya atau berkurangnya peminat untuk membeli bahan-bahan pokok khususnya untuk kebutuhan rumah tangga. Bisnis ikan asin di pulau pasaran mengalami kenaikan omzet ditengah pandemi covid-19, karena mampu mempertahankan pasar baik luar maupun kebutuhan wilayah lampung, serta ikan asin menjadi kebutuhan pokok yang terbilang murah untuk dijadikan pangan masyarakat.

Ditengah pandemi covid-19 bisnis ikan asin mengalami kenaikan omzet hingga puluhan juta, hal ini disebabkkan dari harga ikan asin yang meyesuaikan harga pasar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan mengkonsumsi ikan asin, serta ikan yang menjadi bahan baku ikan asin mulai susah didapatkan. Akan tetapi masyarakat pulau pasaran masih memiliki berbagai cara untuk mempertahan kualitas dan rasa ikan asin walaupun dalam penyediaan ikan asin tidak terlalu banyak ditengah pandemi covid-19. Sebagai pembisnis tentunya masyarakat pulau pasaran sudah berpengalaman dibidangnya untuk tetap mencukupi kebutuhan akan naiknya permintaan ikan asin setiap harinya, sehingga bisnis ikan asin tetap berjalan dengan baik dan melonjak tinggi ditengah pandemi covid-19 ini.

Bisnis ikan asin di pulau pasaran kini dihargai sebesar Rp 35.000 perkilo dan untuk harga tetap pembeli yang langsung ke lokasi atau langganan biasa dihargai sebesar Rp. 30.000 per kilogram. Namun masyarakat pulau pasaran tidak hanya menjual ikan asin jenis teri saja, dipulau pasaran masyarakat biasa menyediakan ikan asin berbagi jenis, yakni dalam mencukupi kebutuhan dan permintaan pembeli dipasaran ikan Layang Rp 20.000 ribu per kilogram, dan Tongkol seharga Rp25.000 ribu per kilogram, tergantung dengan permintaan dari pembeli.

Sebelum ikan asin dijual dan didistribusikan ke luar daerah ikan asin harus dijemur di cuaca yang trik matahari dan paling lama membutuhkan waktu tiga sampai empat hari agar ikan asin benar-benar kering sempurna dan kualitas serta mutu ikan asin pulau pasaran tetap terjaga. Biasanya dalam sehari jika ikan asin pulau pasaran kering merata bisa menghasilkan 750 kilogram bahkan bisa menghasilkan 1 ton lebih perbulannya.

Bisnis ikan asin ditengah pandemi covid-19 dalam penjualan dan pendistribusian ke luar wilayah Lampung nampak terlihat berbeda dari sebelum terjadi pandemi covid-19, untuk melakukan proses penjualan dan pemasaran harus melalui berbagai tahap berdasarkan dengan standar protokol kesehatan yang telah diberikan oleh gugus tugas Kecamatan Teluk betung Barat, Kota Bandar Lampung, provinsi Lampung. Protokol kesehatan kini mau tidak mau harus dijalankan di lokasi pasar pulau pasaran agar dalam penjualan dan pendistribusian dapat berjalan lancar, karena untuk penjualan, pengelolaan dan pendistribusian ikan asin dipulau pasaran nampak terlihat ramai dan sebelumnya tidak memperdulikan jaga jarak atau physical distancing bahkan ada yang tidak memakai masker, padahal protokol jika diterapkan dengan baik di pulau pasaran akan berdampak baik juga dan terhindar dari pandemi covid-19.

Post a Comment

Post a Comment